Macam Macam Puasa dalam Agama Islam - Puasa Wajib dan Sunnah
Macam Macam Puasa dalam Agama Islam Puasa Wajib dan Sunnah - Tahukah kamu? Selain saat Ramadan, umat Islam juga bisa berpuasa pada bulan-bulan atau hari-hari tertentu, lho. Yuk, ketahui jenis-jenis puasa dan macamnya!
Pengantar Puasa
Puasa adalah salah satu rukun Islam yang menjadi perayaan tersendiri karena setiap umat Muslim memiliki satu bulan penuh yang didedikasikan untuk menunaikan ibadah ini. Pada dasarnya, ibadah puasa dilakukan dengan menahan hawa nafsu dari terbit matahari sampai tenggelam matahari.
Puasa sendiri dimaksudkan untuk mengingatkan umat Islam untuk bersyukur atas apa yang dimilikinya. Dengan berpuasa, seseorang akan berusaha untuk menahan emosinya dan berpikiran jernih saat menjalani hari.
Karena manfaatnya yang istimewa, puasa menjadi salah satu ibadah yang juga dianjurkan sebagai ibadah sunnah. Ketahui dan tunaikan jenis-jenis puasa selain puasa Ramadan untuk ibadah yang lebih maksimal
Macam Macam Puasa Wajib dalam Agama Islam
Seperti dengan namanya, puasa wajib merupakan puasa yang harus dijalankan oleh semua umat Islam. Jika umat Islam melakukannya maka mereka akan mendapatkan pahala, sedangkan jika tidak melakukannya maka akan mendapat dosa.
Puasa berhukumnya wajib terbagi menjadi tiga jenis, simak penjelasannya berikut ini.
Puasa Wajib Bulan Ramadan
Puasa Ramadan merupakan jenis puasa paling umum karena merupakan puasa wajib selama sebulan penuh pada bulan Ramadan bagi setiap umat Islam yang sudah baligh. Perintah melaksanakan ibadah puasa pada bulan suci Ramadan disampaikan dalam Al-Qur’an surat Al-baqarah ayat 183.
Bulan Ramadan identik dengan suasana yang tidak didapatkan di bulan-bulan lainnya. Mulai dari suasana sahur maupun buka bersama, tarawih, hingga serunya takbiran di akhir bulan Ramadan dalam rangka menyambut hari lebaran.
Puasa Wajib Nazar
Jenis kedua dari puasa wajib adalah puasa nazar. Puasa jenis ini adalah puasa yang dijanjikan oleh diri sendiri ketika meniatkan suatu hajat.
Ketika hajat itu tercapai, maka wajib hukumnya bagi yang berjanji untuk menunaikan puasanya. Bagi Muslim yang tidak sanggup membayar puasa nazarnya, ada alternatif untuk membayarnya.
Puasa bisa digantikan dengan memberi makan ke 10 orang miskin, memerdekakan 1 orang budak, atau memberi sebuah pakaian kepada 10 orang miskin.
Puasa Wajib Kafarat atau Denda
Jenis terakhir dari puasa wajib adalah puasa denda, yakni puasa yang dilakukan setelah seorang Muslim bermaksiat atau berdosa.
Dalam kata lain, puasa ini adalah penebusan atas pelanggaaran yang dilakukan. Jumlah puasa yang harus ditunaikan beragam, tergantung pelanggaran yang dilakukan. Bahkan, ada yang jumlahnya mencapai puasa sebanyak 60 hari berturut-turut
Puasa Wajib Qodho
Macam Macam Puasa Sunnah dalam Agama Islam
Di samping puasa wajib, terdapat pula puasa sunnah. Puasa ini bila dikerjakan mendapatkan pahala, tetapi jika tidak dikerjakan, tidak mendapatkan dosa. Macam macam puasa sunnah sendiri ada banyak, berikut jenis puasa sunnah yang admint himpun dari berbagai literasi
Puasa Sunnah Hari Senin dan Kamis
Jenis puasa satu ini juga merupakan puasa sunnah terpopuler. Puasa senin kamis berawal ketika Nabi Muhammad SAW memerintah umatnya untuk senantiasa berpuasa di hari-hari tersebut karena hari senin merupakan hari kelahiran beliau, sedangkan hari kamis adalah hari pertama kali Al-Qur’an diturunkan.
Salah satu keutamaan berpuasa di hari Senin dan Kamis adalah karena kedua hari tersebut adalah hari terbukanya pintu surga.
Pernyataan tersebut berada dalam hadits riwayat Muslim yang juga mengungkapkan bahwa (di hari tersebut) dosa hamba yang tidak menyekutukan Allah akan diampuni, kecuali bagi orang yang antara dia dan saudaranya terdapat kebencian dan perpecahan.
Puasa Sunnah Daud
Jenis puasa ini merupakan puasa unik karena pasalnya puasa Daud adalah puasa yang dilakukan secara selang-seling (sehari puasa, sehari tidak). Puasa Daud bertujuan untuk meneladani puasanya Nabi Daud AS.
Puasa jenis ini juga ternyata sangat disukai Allah SWT. Puasa Daud dapat dilakukan pada hari apa saja termasuk hari Jumat.
Namun, hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa tetap harus dihindari. Beberapa hari tersebut di antaranya adalah 1 Syawal, 10 Dzulhijjah, dan hari Tasyrik (11–13 Dzulhijjah).
Puasa Sunnah Ayyamul Bidh (13,14,15 tiap Bulan Hijriyah)
Umat Islam disunnahkan berpuasa minimal tiga kali dalam sebulan. Namun puasa lebih utama dilakukan pada ayyamul bidh, yaitu pada hari ke-13, 14, dan 15 dalam bulan Hijriyah atau bulan pada kalender Islam.
Ayyamul bidh sendiri mempunyai arti hari putih karena pada malam-malam tersebut bulan purnama bersinar dengan sinar rembulannya yang putih.
Puasa Sunnah Ayyaamul Suud (28,29,30 tiap Bulan Hijriyah)
Puasa ayyaam al-suud (أيام السود), yaitu puasa pada tanggal 28, 29, dan 30 setiap bulan dalam kalender Hijriah. Puasa ini dinamai "ayyam al-suud" karena kegelapan malam-malam pada tanggal-tanggal tersebut.
Puasa Sunnah Tasu'a dan ‘Asyura (9-10 Muharam)
Bulan Muharram adalah bulan yang disunnahkan untuk memperbanyak puasa, boleh di awal bulan, pertengahan, ataupun di akhir. Namun, puasa paling utama adalah pada hari Asyura yakni tanggal sepuluh pada bulan Muharram.
Puasa ini dikenal dengan istilah Yaumu Asyura yang artinya hari pada tanggal kesepuluh bulan Muharram.
Puasa Sunnah Sya’ban (Nisfu Sya’ban) 0
Tidak hanya bulan Ramadhan yang mempunyai keistimewaan, bulan Sya’ban juga memiliki keistimewaan tersendiri.
Pada bulan Sya’ban dianjurkan agar umat Islam mencari pahala sebanyak-banyaknya. Salah satunya adalah dengan melakukan puasa pada awal pertengahan bulan Sya’ban sebanyak-banyaknya.
Puasa Sunah Syawal (6 Hari di Bulan Syawal)
Jenis puasa pertama dari puasa sunnah adalah puasa Syawal. Syawal sendiri adalah nama bulan setelah bulan Ramadhan.
Puasa Syawal adalah berpuasa selama enam hari di bulan Syawal. Puasa ini bisa dilakukan secara berurutan dimulai dari hari kedua syawal ataupun bisa dilakukan secara tidak berurutan.
Puasa Sunah di Bulan Dzulhijjah 0
Nabi Muhammad SAW tidak pernah meninggalkan puasa Dzulhijjah di masa hidupnya. Puasa ini berlangsung pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, yakni tanggal 1-7 bulan Dzulhijjah.
Tercatat dalam hadis riwayat Ahmad dan An Nasa'i, yang berasal dari Hafshah RA, dia menuturkan, "Empat hal yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW yaitu: puasa Asyura (10 Muharram), puasa 10 hari bulan Dzulhijjah, puasa 3 hari setiap bulan, dan salat 2 rakaat sebelum sholat fajar (subuh)."
Puasa Sunnah Tarwiyah (8 Dzulhijjah)
Seperti puasa Arafah, puasa Tarwiyah termasuk puasa di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah yang diutamakan. Tepatnya, puasa Tarwiyah jatuh pada tanggal 8 Dzulhijjah. P
uasa Tarwiyah sangat dianjurkan karena menurut hadits, puasa di hari ini dapat menghapuskan dosa sepanjang tahun yang telah lalu. Istilah tarwiyah sendiri berasal dari kata tarawwa yang berarti membawa bekal air.
Hal tersebut karena pada hari itu, para jamaah haji membawa banyak bekal air zam-zam untuk persiapan arafah dan menuju Mina.
Puasa Sunnah Arafah (9 Dzulhijjah)
Puasa arafah adalah jenis puasa sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam yang tidak sedang berhaji. Sedangkan bagi umat Islam yang sedang berhaji, tidak ada keutamaan untuk puasa pada hari arafah atau tanggal 9 Dzulhijjah.
Puasa arafah sendiri mempunyai keistimewaan bagi pelaksananya yaitu akan dihapuskan dosa-dosa pada tahun lalu serta dosa-dosa di tahun yang akan datang (HR. Muslim).
Nah itu dia jenis-jenis puasa dalam Islam. Semoga informasi diatas berguna untuk kamu yang ingin berpuasa. Selamat berpuasa!
Referensi
Zainuddin al-Malibari. Fathul Mu’in bi Syarhi Qurratil ‘Ain